semusim itu.. bangkitkan buluh pada laut dan riang malam menjentikkan rasa di mayapada rasa kemanapun sebuah ingatan sunyi merajah tiap detak janji dan…. kemanapun…. ada di hati……
Membaca satu persatu paparan hati Menjanjikan kesekian kali perasaan lama Setulus janji mentari…. Memberikan peristiwa demi peristiwa Setulus embun pagi Menganyam cahyanya jadi bianglala Keikhlasan yang memangku diriku Mewadahi jari-jemariku Larut dalam selimut pagi kembali
aku tak bisa membuat puisi aku tak bisa merangkai kata-kata aku tak sanggup menggapai nuansa aku hanya bisa menggaris langit dengan bayang-bayang camar dan mengiris laut dengan sebilah asa tanpa mempertanyakan bait demi bait kata dalam hatiku
Tersimak satu-satu hariku Lampau jua kan datang kini Seribu luka dan serapah Mengiang dan sirami Detak jantung dan sukmaku Tegarkan………..diriku Hidup tak terlalu susah tapi… Hidup adalah siraman kopi pahit tanpa gula Tapi itu hidup…….. Masuk ku dalam kamar Kuputar mentari pagi Terangi kepengapan Tegarkan…. Tegarkan diriku……….. Dalam tiap lilin yang tertiup Senyum bidadari hampiri … Baca lebih lanjut
sudah saatnya aku bicara, pada malam dan perapian …. bahwa aku akan menyingkir pada hujan dan,… mendekat pada kemarau agar dia tau,… embun tlah memberi sebentuk renjana sebuah asa dan, sebuah penyesalan pada bintang pagi,.. aku sangat lelah akhir-akhir ini sangat lelah………. di setiap jengkal senja kugaris dan kugambar jingga swasa kubentang kanvas hitam pada … Baca lebih lanjut